Kesehatan / Keselamatan kerja (debu dan gas) ~ Jenis Pneumokoniosia silikosis- Antrakosis

Kesehatan / Keselamatan kerja (debu dan gas) ~ Jenis Pneumokoniosia silikosis- Antrakosis - debu, Udara yang mengganggu kesehatan serta keselamatan kerja- debu adalah pengotor udara atau contaiminant yang kedua setelah gas terhadap udara tambang. Sedangkan partikel yang mengambang didalam udara juga disebut dengan aerosol. Sedangkan untuk pengontrolan partikel halus yang terdapat didalam udara, sehingga sifat partikel tersebut perlu untuk dikenal, antara lain :
Kesehatan / Keselamatan kerja (debu dan gas) ~ Jenis Pneumokoniosia silikosis- Antrakosis
  • Partikel debu yang berkonsekuensi pengotoran daerah atau terbakar "parthological or combustible consequense" yang biasanya berukuran dibawah 10 microns.
  • Partikel yang lebih besar dari 10 mikron tidak begitu penting terhadap problema debu.
  • Debu yang terdapat pada debu industri rata- rata berukuran 0.5 hingga 3 mikrons, makin kecil ukuran maka akan makin aktif secara kimia.
  • Partikel debu yang dibawah ukuran 10 mikrons memerlukan pengontrolan aliran udara dimana partikel tersebut disuspensikan. Sedangkan seperti debu dapat diklasifikasikan menurut efek dan apakah efek fisik atau sifat explosive "Harful Physiological effects or explosive proptitles".
  • Pulimonory dusts menyebabkan berbahaya terhadap lobang atau system pernafasan seperti debu silica, asbestos, bijih timah dan lain sebagainya.
  • Debu yang beracun seperti arsen, uranium, lead dan mercury dan lain sebagainya.
  • Debu yang dapat meledak "explosive dusts" seperti batu bara (bituminoes, lignite, debu dari bijih sulphide.
  • Iner dust.
Debu akan mengendap di paru- paru yang disebabkan debu yang masuk kedalam paru semakin banyak, dari pengendapan debu yang terdapat di paru- paru tersebut dapat menyebabkan penyakit. Sedangkan penyakit yang timbul yang disebabkan oleh penimbunan dalam paru- paru dinamakan "pneumokoniosis" dan gejala pada penyakit ini seperti batuk kering, nafas sesak, sering lelah, berat badan menurun serta banyak dahak.

Berikut ini jenis pneumokoniosis antara lain :

Silikosis

Penyakit tersebut disebabkan karena adanya penimbunan debu silika yang terdapat dalam paru- paru, dan penyakit silikosis tersebut pada umumnya terdapat diperusahaan pertambangan seperti pada pertambangan timah, tambang granit serta tambang lainya dan daerah operasinya seperti batuan asa.

Sedangkan masa inkubasi tergantung dari banyaknya debu silika yang tertimbun di dalam paru- paru, dan biasanya masa inkubasinya 2 hingga 4 tahun. Dan pada penyakit silikosis memiliki tingkatan yang pada tingkat 1 atau ringan gejalanya adalah seperti sesak nafas yang semakin lama semakin berat dan gangguan pada kemampuan kerja sedikit sekali bahkan tidak ada.

Silikosis pada tingkat 2 atau sedang pada umumya dengan gejala seperti sesak nafas agak berat dan mengganggu kemampuan kerja, dan silikosis pada tingkat 3 atau berat dengan gejalanya seperti sesak nafas berat dan pada umumnya tidak mampu beraktivitas lagi.

Dari penyakit silikosis yang ada perlu dilakukan Pencegahan silikosis yaitu dengan melakukan pencegahan seperti :
  • Ventilasi tambang yang baik serta cukup
  • Pemeriksan kesehatan sebelum bekerja secara rutin
  • Perlunya menghindari seperti bahan silika yang diganti dengan bahan lainya yang tidak membahayakan misalnya dengan menggunakan bahan carburundum.

Antrakosis

Penyakit pada umumnya disebabkan karena penimbunan debu batu bara dan terutama batu bara yang berjenis antrasit, dan paling banyak menderita penyakit tersebut pada para pekerja tambang batu bara. Sedangkan gejalanya adalah seperti batuk- batuk serta pernafasan sesak, dahak berwarna kehitam- hitaman, dada penderita serta menjadi bulat serta pada ujung jari membengkak.

Berikut ini pencegahan untuk penyakit antrakosis
  • Ventilasi dalam tambang harus baik
  • Pengambilan, penambangan batu bara dengan cara basah atau dengan jalan permukaan batu bara yang ditambang atau di semprot dengan menggunakan air terlebih dahulu.
  • Pemboran atau pembuatan lubang ledak atau blast hole drilling dengan cara menggunakan jack hammer dengan menggunakan tenaga air dan bukan angin.
  • Perlunya untuk menggunakan masker yang sempurna.
  • Pemeriksaan kesehatan khususnya bagian paru yang secara rutin.
Artikel terkait :

0 komentar